skip to main |
skip to sidebar
it just notes of ordinary man who have riding sense. https://www.youtube.com/channel/UCbWbFbn3gtvjGQYIg3MOajQ
it just notes of ordinary man who have riding sense. https://www.youtube.com/channel/UCbWbFbn3gtvjGQYIg3MOajQ
Selasa, 04 Oktober 2011 01.09
Diposting oleh ObloRider
Pernahkah anda membayangkan bagaimana akibatnya jika seseorang mengalami kecelakaan di jalan? Adalah mungkin sangat mengerikan, kerugian harta benda, waktu, tenaga bahkan tidak jarang nyawa menjadi taruhannya. Kecelakaan adalah hal yang tidak kita duga dan bisa saja terjadi meski kita sudah berhati-hati. Tetapi alangkah baiknya jika kita berhati-hati akan mengurangi kemungkinan hal buruk menimpa kita. Berikut ini adalah gambar-gambar korban kecelakaan, mungkin bisa jadi bahan renungan jika tidak terbayangkan ketika anda ngebut di jalanan.
Senin, 12 September 2011 03.11
Diposting oleh ObloRider
Sebaiknya biker tahu lagi arti kode yang tertera pada ban motor kita, dalam hal ini produk-produk yang umum dijumpai di Indonesia, seperti IRC, Mizzle, Swallow, Corsa, Aspira, dll.
Selasa, 09 Agustus 2011 01.15
Diposting oleh ObloRider
Mungkin info sedikit ini berguna bagi all brother, adalah UU No.22. Tahun 2009 Tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan, saya ambil sebagian-sebagian saja, yang antara lain :
Pasal 106
a. rambu perintah atau rambu larangan;
- Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.
- Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan Pejalan Kaki dan pesepeda.
- Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik jalan.
- Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan:
b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
d. gerakan Lalu Lintas;
e. berhenti dan Parkir;
f. peringatan dengan bunyi dan sinar;
g. kecepatan maksimal atau minimal; dan/atau
h. tata cara penggandengan dan penempelan dengan kendaraan lain.
.....
Pasal 108
1) Dalam berlalu lintas Pengguna Jalan harus menggunakan jalur Jalan sebelah kiri.
2) Penggunaan jalur Jalan sebelah kanan hanya dapat dilakukan jika:
a. Pengemudi bermaksud akan melewati Kendaraan di
depannya; atau
b. diperintahkan oleh petugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia untuk digunakan sementara
sebagai jalur kiri.
(3) Sepeda Motor, Kendaraan Bermotor yang kecepatannya
lebih rendah, mobil barang, dan Kendaraan Tidak
Bermotor berada pada lajur kiri Jalan.
(4) Penggunaan lajur sebelah kanan hanya diperuntukkan
bagi Kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi, akan
membelok kanan, mengubah arah, atau mendahului
Kendaraan lain.
Pasal 109
(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor yang akan melewati
Kendaraan lain harus menggunakan lajur atau jalur
Jalan sebelah kanan dari Kendaraan yang akan dilewati,
mempunyai jarak pandang yang bebas, dan tersedia
ruang yang cukup.
(2) Dalam keadaan tertentu, Pengemudi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan lajur Jalan
sebelah kiri dengan tetap memperhatikan Keamanan dan
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pasal 110
(1) Pengemudi yang berpapasan dengan Kendaraan lain dari
arah berlawanan pada jalan dua arah yang tidak
dipisahkan secara jelas wajib memberikan ruang gerak
yang cukup di sebelah kanan Kendaraan.
(2) Pengemudi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jika
terhalang oleh suatu rintangan atau Pengguna Jalan lain
di depannya wajib mendahulukan Kendaraan yang
datang dari arah berlawanan.
Pasal 111
Pada jalan yang menanjak atau menurun yang tidak
memungkinkan bagi Kendaraan untuk saling berpapasan,
Pengemudi Kendaraan yang arahnya menurun wajib memberi
kesempatan jalan kepada Kendaraan yang mendaki.
Pasal 112
(1) Pengemudi Kendaraan yang akan berbelok atau berbalik
arah wajib mengamati situasi Lalu Lintas di depan, di
samping, dan di belakang Kendaraan serta memberikan
isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat
tangan.
(2) Pengemudi Kendaraan yang akan berpindah lajur atau
bergerak ke samping wajib mengamati situasi Lalu Lintas
di depan, di samping, dan di belakang Kendaraan serta
memberikan isyarat.
(3) Pada persimpangan Jalan yang dilengkapi Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi Kendaraan dilarang
langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh
Rambu Lalu Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Jumat, 15 Juli 2011 00.14
Diposting oleh ObloRider
Jumat, 01 Juli 2011 02.33
Diposting oleh oblorider
Selasa, 28 Juni 2011 05.33
Diposting oleh oblorider
Rabu, 22 Juni 2011 02.49
Diposting oleh ObloRider
Karena di google sudah banyak yang posting perbedaan antara Geng, Club, dan Komunitas Motor. Ini saya bahas persamaannya dan juga perbedaannya.
Perkembangan dunia motor di Tanah Air beberapa tahun ini cukup pesat, ditandai perang angka penjualan sepeda motor pabrikan menambah jumlah sepeda motor di Tanah Air. Hal ini mendorong berjumlahnya komunitas didalamnya yang terdiri dari komunitas motor, geng motor dan club motor. Secara sederhana persamaan dan berbedaan diantaranya adalah :
Persamaan:
1. Ketiganya merupakan komunitas pemotor
2. Bermotor dan jalan merupakan bagian dari hidupnya.
3. Suka berkumpul di jalan
4. Satu malam minggu tidak turun jalan seperti setahun.
5. Timbul rasa persaudaraan diantaranya.
6. Kadang timbul rasa kebanggan yang berlebihan pada komunitasnya.
7. Kebanyakan sisi hidupnya hanya berkiblat kepada hanya hal-hal yang berhubungan dengan motor
8. Seperti organisasi mereka mempunyai visi misi dan tujuan
9. Dan juga menggunakan logo sebagai lambang kelompoknya
10. Mereka menyebut dirinya 'I am Biker'
11. Kadang terjadi pergesekan dengan kelompok lain dan pengguna jalan lain.
Sedangkan perbedaannya :
1. Komunitas motor hanya merupakan kumpulan dari penghoby motor lebih ke arah just for fun, club motor lebih legal, terorganisir dan mempunyai AD/ART sedangkan geng motor lebih ke arah show of force yaitu menggalang kekuatan dan berbau kriminal.
2. Club mengkhususkan pada merk dan tipe yang dipakai, sedang komunitas dan geng memberi batasan kepada yang sepaham.
3. Kegiatan komunitas kebanyakan untuk bersenang-senang ke suatu tempat, mengembangkan kreatifitas di dunia motor, kadang mengadakan kegiatan sosial, sedangkan club selain seperti komunitas ditambah agenda-agenda club seperti menghadiri ulang tahun club sejenis di tempat lain, menghadiri undangan club lain, juga mengadakan kegiatan sosial dan ada agenda rutin club nasional misalkan munas, jamnas, touring. Sedang geng lebih ke arah penggalangan kekuatan dan mempertahankan eksistensi di jalan seperti balap liar, berpesta minum-minuman dan sering menimbulkan keresahan dengan masyarakat dan pengguna jalan lain.