The Thrill of the Ride: A Tribute to Bikers

In a world where speed meets freedom, there exists a community united by a shared passion: biking. Whether roaring down open highways or navigating winding mountain roads, bikers embody the spirit of adventure and the pursuit of adrenaline.


At the heart of every biker is a love for the open road and the exhilaration of the ride. The wind in their hair, the rumble of the engine beneath them – it’s a symphony of freedom that only those who have experienced it can truly understand.


But being a biker is more than just a mode of transportation; it’s a way of life. It’s about camaraderie, as bikers form bonds with fellow riders who share their love for the road. It’s about independence, as they chart their own course and embrace the unknown with courage and determination.


From sleek sport bikes to rugged cruisers, there’s a bike for every rider and every journey. And while the thrill of the ride may be universal, each biker brings their own unique story and perspective to the road.


So here’s to the bikers – the modern-day adventurers who dare to defy boundaries and live life on two wheels. May your journeys be filled with endless roads, breathtaking vistas, and the unmistakable joy of the ride.

Menyelami Gaya Hidup Biker

 Pendahuluan:

Gaya hidup biker telah menjadi fenomena yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Para bikers, dengan jas hujan mereka, jaket kulit, dan kendaraan berkekuatan mesin, memancarkan kebebasan, semangat petualangan, dan cinta akan kebebasan di jalan raya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi gaya hidup biker, menyoroti nilai-nilai dan aspek-aspek yang memikat dari budaya ini.

Kebebasan dan Independensi: Salah satu aspek paling menarik dari gaya hidup biker adalah kebebasan yang dihadirkannya. Saat memacu kendaraan mereka melalui jalan raya yang luas, bikers merasakan sensasi kebebasan yang sulit ditemukan di tempat lain. Mereka merdeka dari batasan lalu lintas sehari-hari, menikmati angin di wajah mereka dan merasakan kecepatan saat mereka menyusuri jalan. Gaya hidup biker menawarkan kebebasan untuk menjelajahi tempat-tempat baru, mengeksplorasi lanskap yang indah, dan menemukan petualangan di sepanjang jalan.

Komunitas dan Persaudaraan: Di balik gaya hidup biker yang tangguh, terdapat komunitas yang solid dan persaudaraan yang erat. Bikers terhubung melalui cinta mereka pada kendaraan bermesin dan semangat petualangan. Mereka membentuk kelompok dan klub, berkumpul untuk mengadakan perjalanan bersama, acara, atau bahkan amal. Persaudaraan bikers adalah tentang saling mendukung, berbagi pengalaman, dan menciptakan ikatan yang kuat melalui kecintaan yang sama.

Kepribadian dan Identitas: Biker tidak hanya mengenakan pakaian dan perlengkapan yang khas, tetapi juga memancarkan kepribadian yang kuat. Mereka mengekspresikan diri mereka melalui tato, simbol, dan dekorasi pada kendaraan mereka. Gaya hidup biker mencerminkan identitas yang kuat, menunjukkan keberanian, keberanian, dan semangat petualangan. Mereka menggambarkan sikap hidup yang berani dan siap menghadapi tantangan.

Etika dan Keselamatan: Meskipun dikaitkan dengan kebebasan dan petualangan, gaya hidup biker juga menganut etika dan keselamatan yang ketat. Bikers memahami pentingnya menghormati peraturan lalu lintas, mengenakan perlengkapan pelindung, dan menjaga keselamatan mereka sendiri dan orang lain di jalan. Mereka membentuk kelompok-kelompok penasihat dan organisasi yang berupaya meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Kesimpulan: Gaya hidup biker menawarkan pengalaman yang unik, membebaskan dan petualangan yang menarik. Dari kebebasan dan independensi di jalan raya, hingga persaudaraan dan komunitas yang erat, hingga ekspresi identitas yang kuat, biker memperlihatkan bahwa gaya hidup ini lebih dari sekadar hobi atau mode, tetapi sebuah semangat hidup yang membangkitkan keberanian dan kebebasan. Bagi mereka yang mencari petualangan, kebebasan, dan persaudaraan yang abadi, gaya hidup biker adalah sumber inspirasi dan kesenangan yang tak terbatas di jalan raya.

Mengenal Makna Logo “1%er” Dalam Klub Motor

Mungkin tidak jarang kita temui para
pengendara sepeda motor (bikers) di jalan
raya yang memiliki penampilan khas dari
cara mereka berpakaian. Seperti yang sering
terindentifikasi adalah para bikers dengan
mengenakan rompi bertaburan emblem, yang
biasanya merupakan ciri dari seorang
anggota atau members klub motor tertentu.
Namun tidak banyak bikers non members
klub motor yang mengerti makna dari
masing-masing lambang yang tertempel di
permukaan rompi yang mereka kenakan,
selain praduga bahwa hal itu hanyalah
sebagai asesoris belaka.
Banyak hal yang menarik perhatian redaktur
majalah Publika ketika mengamati rompi
yang digunakan kebanyakan para bikers
anggota klub motor khususnya di kota
Bandung, karena pada kenyataannya
lambang-lambang yang mereka tempel di
rompinya tersebut bukan sekedar asesoris,
namun lebih menunjukkan ciri dan
kepribadian dari klub motor itu sendiri.
Misalnya seperti tulisan seperempat lingkaran
di bagian punggung sebelah atas yang
biasanya bertuliskan nama klub atau dalam
istilah para members disebut sebagai “Top
Rocker”, diikuti dibawahnya dengan logo klub
atau “Colours” yang biasanya disertai dengan
emblem terpisah di sebelah kanannya
bertuliskan “MC” yang merupakan kata
singkatan dari “Motor Club”, dilanjutkan
seperempat lingkaran menghadap keatas di
bagian terbawah rompi yang bisanya
tercantum domisili atau chapter dari klub
motor tersebut atau yang dikenal dengan
istilah “Bottom Rocker”. Itu semua
merupakan suatu ketentuan atau persyaratan
klub yang wajib hukumnya untuk dipenuhi
serta dita’ati oleh para anggotanya tanpa
terkecuali, selain memang memberikan rasa
kebanggaan tersendiri bila mengenakannya.
Ada “kultur intern” lain dalam klub motor
yang sangat menarik perhatian, jika kita
mengamati dengan seksama rompi atau
colours yang di gunakan beberapa
anggotanya, yaitu emblem atau patch “1%”
atau yang disebut juga dengan “1%er” atau
one-percenter.
Ihwal dari munculnya istilah One-percenter
konon dipicu oleh Pers yang meminta
Asosiasi Motorcyclist Amerika (AMA)
berkomentar tentang evaluasi keberadaan
klub-klub motor di Amerika di pertengahan
tahun 1940-an hingga 1950-an. Saat itu
AMA memberikan pernyataan resmi bahwa
bahwa 99% dari pengendara sepeda motor
adalah warga negara yang taat hukum,
sementara sisa satu persen adalah para
penjahat atau pelanggar hukum (out law).
Maka lahirlah istilah, “satu Percenters” bagi
mereka yang dianggap sebagai pelanggar
hukum atau “out law”.
Hal tersebut memunculkan ketersinggungan
dan sentimen kelompok tersendiri bagi
beberapa anggota klub motor saat itu yang
menolak AMA memberikan “penilaian khusus”
terhadap klub mereka, padahal secara
organisasi klub motor memiliki semacam
“hukum adat” yang berbeda satu sama lain
dan tidak bisa untuk dibandingkan apalagi
dinilai secara umum.
Sebagai bentuk protes terhadap pernyataan
yang dianggap sebagai hinaan tersebut
beberapa members klub motor menciptakan
logo berlian (belah ketupat) sebagai bentuk
patch yang berlabel “1%” untuk dikenakan di
rompi mereka sebagai lencana kehormatan.
Bahkan tidak sedikit juga mereka yang
sangat menentang pernyataan AMA tersebut,
menyertai Patch 1% dengan logo AMA yang
dipasang terbalik sebagai bentuk
“penghinaan” balik. Namun sejalan dengan
perkembangannya dari masa ke masa, The
1% patch juga digunakan untuk menanamkan
rasa segan dan hormat dari masyarakat
umum dan anggota klub lainnya.
Saat ini makna khusus dari logo “1%er”
memiliki pengertian yang luas bagi para
anggota klub motor, bahwa mereka hanya
berkomitmen untuk “bersepeda motor dan
persaudaraan”, di mana mengendarai sepeda
motor bukanlah sekedar kegiatan hura-hura
di akhir pekan belaka, tetapi lebih sebagai
gaya hidup bikers. Klub-klub ini menegaskan
dan menganggap bahwa lembaga penegak
hukum lokal dan nasional telah terkooptasi
oleh istilah yang melukiskan para members
Motor Club sebagai penjahat atau di
Indonesia dikenal dengan istilah “geng
motor”.
Namun dalam kesimpulannya makna dari 1%
ini sah-sah saja dimaknai secara berbeda-
beda oleh suatu klub motor, dimana biasanya
hanya diketahui oleh anggota klub tersebut.
(buy/publika)
Budi Dalton :
“Makna 1% Bagi Bikers Brotherhood,
kebalikan Dari Makna Aslinya”
Ditemui saat berkunjung ke kantor redaksi
majalah Publika, Budi Setiawan yang selama
ini akrab disapa dengan nama Budi Dalton
itu menjelaskan kepada hampir seluruh tim
redaksi Publika mengenai makna istilah
“1%er” bagi klub motor yang dipimpin-nya
saat ini, “Bikers Brotherhood MC”.
“Kalau anda semua sudah mengerti arti
istilah 1%er, maka khusus bagi Bikers
Brotherhood pengertian tersebut harus
diartikan terbalik”, demikian menurut
budayawan yang juga dikenal sebagai
anggota senior sekaligus El Presidente Bikers
Brotherhood tersebut kepada redaktur
publika.
Menurutnya setiap anggota Bikers
Brotherhood memiliki catatan kondite akan
perilaku mereka sebagai anggota, dimana
istilah “1%er” boleh di sandang oleh siapa
saja anggota yang telah memenuhi kriteria
yang tercantum dalam hukum adat klub, yang
jika dirangkum mengacu terhadap loyalitas
mereka terhadap klub dan semua
kegiatannya.
“Dalam hukum adat Bikers Brotherhood tidak
sama sekali membenarkan pelanggaran
hukum selain aturan-aturan yang
menyangkut persaudaraan antar sesama
anggota dan rasa hormat terhadap colours
yang mereka kenakan. Namun masalah
sangsi pelanggaran hukum bukan klub yang
mengatur, karena sangsi untuk urusan itu
sudah diatur oleh pihak berwajib. Jadi jika
ada anggota yang melanggar hukum, itu
merupakan urusan pribadinya dengan hukum
pemerintah. Bukan hak klub untuk
menjatuhkan sangsi”, tegas pria yang juga
dikenal sebagai seniman dan budayawan
Sunda tersebut kepada Publika.
Budi Dalton menambahkan bahwa Rompi
atau colours yang digunakan oleh setiap
anggota Bikers Brotherhood merupakan
property klub yang harus dijaga
kehormatannya dan tidak diperkenankan
untuk digunakan dalam event-event yang
tidak berhubungan dengan kegiatan klub.
“Ada sangsi administrasi bagi mereka yang
melanggar hukum adat klub, salah satunya
adalah penangguhan jenjang atau tingkatan
yang telah ditetapkan oleh klub, yaitu
Prospect, Virgin, Angel, Heaven, Hell dst”,
tambahnya.
Budi Dalton mengakui bahwa memang tidak
mudah untuk dapat mengukuhkan diri
sebagai “live member” Bikers Brotherhood.
Namun yang pasti dirinya menjamin bahwa
tidak akan mudah pula bagi seorang anggota
di tingkat manapun untuk menerima sangsi
“pemecatan” dari keanggotaannya, mengingat
ikatan persaudaraan (brotherhood) yang
begitu kuat terjalin antar sesama anggota
yang telah melewati proses panjang
perekrutan. Terkecuali bagi mereka-mereka
yang sama sekali tidak mengindahkan hukum
adat klub. (buy/sumber:Budi Dalton)

sumber: http://majalahpublika.com/mengenal-makna-logo-1er-dalam-klub-motor/

Pergi ke belakang rumah

Desa kami terletak di pesisir selatan pulau jawa, iseng-iseng mengenal daerah sendiri dan ternyata pemandangannya indah kawan. 

Dari ketinggian sekitar 300-500 mdpl terlihat bentangan pulau jawa ke arah barat dan Samudera Hindia. Dari tempat ini kalau ada perahu besar yang melintas kemungkinan sampai radius 5 km dari bibir pantai. akan kelihatan, dan suara mesinnya menderu-deru kalau malam.
Terimakasih sudah mampir di blog saya.

Idealnya Ukuran Ban dengan Velg

Mungkin anda pernah memasang ban atau ganti velg yang lebih lebar, tapi saat dipasang ban yang sama terasa berbeda saat mengendarainya. Bisa jadi itu karena ukuran lebar ban tidak sesuai dengan ukuran velg yang sudah terpasang. Berikut ini ukuran ban yang tepat untuk ukuran velg :

Velg 1.20 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> oke
2.25-17 = 60/90-17 ==> pas
2.50-17 = 70/90-17 ==> oke
2.75-17 = 80/90-17 ==> bulat
3.00-17 = 90/80-17 ==> tidak cocok
3.50-17 = 100/80-17 ==> tidak cocok
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.40 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> kotak
2.25-17 = 60/90-17 ==> oke
2.50-17 = 70/90-17 ==> pas
2.75-17 = 80/90-17 ==> oke
3.00-17 = 90/80-17 ==> bulat
3.50-17 = 100/80-17 ==> tidak cocok
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.60 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> kotak
2.50-17 = 70/90-17 ==> oke
2.75-17 = 80/90-17 ==> pas
3.00-17 = 90/80-17 ==> oke
3.50-17 = 100/80-17 ==> bulat
4.00-17 = 110/80-17 ==> tidak cocok
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 1.85 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> kotak
2.75-17 = 80/90-17 ==> oke
3.00-17 = 90/80-17 ==> pas
3.50-17 = 100/80-17 ==> bulat
4.00-17 = 110/80-17 ==> bulat
120/70-17 ==> tidak cocok


Velg 2.15 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> tidak cocok
2.75-17 = 80/90-17 ==> kotak
3.00-17 = 90/80-17 ==> oke
3.50-17 = 100/80-17 ==> pas
4.00-17 = 110/80-17 ==> oke
120/70-17 ==> bulat


Velg 2.50 x 17"

2.00-17 = 50/90-17 ==> tidak cocok
2.25-17 = 60/90-17 ==> tidak cocok
2.50-17 = 70/90-17 ==> tidak cocok
2.75-17 = 80/90-17 ==> tidak cocok
3.00-17 = 90/80-17 ==> kotak
3.50-17 = 100/80-17 ==> oke
4.00-17 = 110/80-17 ==> pas
120/70-17 ==> oke
 
Nah, sudahkah ban dan velg anda cocok? selamat bermodifikasi

source:yahoo.com

Gagal Ginjal Kronik: Gagal Ginjal kronik

Gagal Ginjal Kronik: Gagal Ginjal kronik:  Gagal Ginjal Kronik Pengertian gagal ginjal Kronik Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ...

DIY (Do It Your Self) - Membersihkan Karburator


Karburator motor yang kotor dapat menyebabkan berbagai masalah, akan lebih baik jika bisa diservis sendiri dari pada dibawa ke bengkel yang mungkin menambah biaya yang berlebihan. Karburator mengatur jumlah udara dan bahan bakar masuk ke silinder, sehingga tetap terjaga dalam pengkabutan dan ini sangat penting untuk kinerja mesin. Sementara membersihkan karburator sendiri dapat pekerjaan yang rumit, kita dapat melakukan sendiri dan menghemat uang.

  Apa yang anda Butuhkan
     * Ruang kerja yang bersih
     * Alat pembersih karburator
     * Tool kit
     * Kain bersih
     * Sikat gigi atau sikat pembersih kecil
     * Kompresi udara
     * Wadah minyak
     * Manual untuk model karburator

Langkah 1 - Lepaskan Karburator

Matikan keran dan lepaskan selang ke karburator, kuraslah dahulu bensin dalam karburator ke dalam wadah dan amankan. Bila sudah yakin semua keluar, bukalah manual book bagaimana langkah-langkah membuka karburator. Hati-hatilah dalam melepaskan baut dan membuka bagian-bagian karburator karena terbuat dari aluminium.
Lepaskan kabel olor dan perhatikan posisinya agar tidak keliru dalam memasang. Bila perlu tandai setiap bagian dengan pita jika anda adalah seorang pemula pada perbaikan sepeda motor.

Langkah 2 - Lepaskan dan Bersihkan pelampung

Letakkan karburator di atas kain bersih dan gunakan obeng untuk membuka pelampung. Jika terjebak, memberikan tekan lembut untuk melonggarkan itu, sampai tetes.
Setelah itu tidak aktif, bersihkan dengan pembersih mangkuk karbohidrat dan lap, menghapus menguras mangkuk, dan menilai kebutuhan pembersihan sisa karburator.

Langkah 3 - Bagian Kecil

Periksa bagian yang rusak dan berkarat yang mungkin perlu diganti, dan mencatat setiap bagiannya. Menggunakan sikat gigi, menggosok dari setiap lekuk sudut-sudutnya.
Berhati-hatilah dari setiap daerah di mana mungkin masih ada beberapa bensin yang terkumpul.
Pastikan untuk memeriksa pelampung, katup pelampung dan dudukan, pilot jet, sekrup udara, pemegang jet, dan skep throttle. Gunakan kompresor untuk membersihkan kotoran di setiap lubang tabung. Anda juga dapat menggunakan tusuk gigi untuk memaksa kotoran keluar.
Bersihkan semua bagian dengan merendam dalam pembersih karburator. Ketika gunk yang melemaskan, bersihkan dan mengganti potongan.

Langkah 4 - Karburator Dibersihkan

Semprot semuanya dengan pembersih sampai mengkilap dan bersihkan dengan kain bersih. Pasang kembali bagian-bagian itu dengan benar, kemudian pasang olor ke karburator tinggal pasang ke mesin dan siap digunakan.
(diy.com)

Lokasi: Ponorogo, Indonesia